Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lingkaran Hitam Prokrastinasi

 


Setahun belakangan ini saya makin kesini merasa mengalami prokrastinasi. Meski sadar ini bukan merupakan hal yang baik, tapi keluar dari  zona prokrastinasi bukanlah hal yang mudah.  Lawannya ini bukan orang lain, melainkan diri sendiri. Hal ini menjadi sebuah tantangan yang sering dihadapi oleh banyak orang.

Tak jarang kita (eh saya saja kali ya) sering menunda dan menghindari tugas, kegiatan, atau berbagai hal lainnya yang tidak disadari membawa dampak negatif dalam hidup kita lho.

Iya deh, nanti. Nanti dan nanti ini yang membuat kacau ritme kerja kita. Memang dalam keadaan kepepet deadline pekerjaan bisa dikerjakan dengan sistem kebut. Tapi apa iya hasilnya akan maksimal. Dikerjakan dengan super teliti saja kadang masih ada saja yang salah apalagi dengan cara kilat, sudah pasti amburadul bukan?

Prokrastinasi sendiri berasal dari sebuah kata kerja berbahasa Latin yaitu procrastinare yang memiliki arti menunda hingga esok hari. Jadi prokrastinasi dapat diartikan sebagai sebuah sikap dan kebiasaan untuk melakukan penundaan terhadap sebuah aktivitas tugas, pekerjaan, dan berbagai hal lainnya.

Kenapa kita cenderung melakukan perilaku prokrastinasi?

Banyak hal yang dijadikan alasan oleh banyak orang untuk melakukan prokrastinasi atau penundaan pekerjaan. Biasanya kita akan beralasan bahwa kita dapat  kog untuk menyelesaikan pekerjaan di sisa waktu mendekati tenggat akhir pengumpulan. Atau kadang mentok di ide, dan terkadang entah kenapa ide itu muncul di Tengah-tengah himpitan deadline.

Tahu nggak kalau beberapa   ahli membagi kebiasaan prokrastinasi menjadi dua.

Tipe yang pertama adalah prokrastinasi pasif dimana biasa terjadi ketika seseorang memiliki masalah dan kelemahan dalam melakukan sebuah pengambilan keputusan.

Tipe yang kedua adalah prokrastinasi aktif. Prokrastinasi aktif merupakan kebiasaan menunda pekerjaan secara sengaja untuk menimbulkan sebuah tantangan dimana ketika terjadi sebuah tantangan orang tersebut akan merasa tertantang dan termotivasi untuk menyelesaikan pekerjaan yang dimilikinya.

Dampak negatfif dari perilaku prokrastinasi

Mungkin ketika kamu sesekali melakukan kebiasaan prokrastinasi tampaknya tidak berdampak terlalu besar. Tetapi ketika prokrastinasi sudah menjadi sebuah kebiasaan dan dilakukan secara berulang kali, hal tersebut akan menjadi sebuah masalah yang berarti dalam beberapa area dalam hidup seseorang.

Kebiasaan prokrastinasi dapat meningkatkan risiko stress dan penyakit, mengganggu hubungan sosial dengan orang lain, dan citra diri yang menjadi buruk di mata orang lain.

Cara mengatasi perilaku prokrastinasi

Beberapa orang mungkin menganggap bahwa kebiasaan prokrastinasi sulit untuk dihilangkan karena sudah terinternalisasi dalam diri. Akan tetapi, kebiasaan prokrastinasi tersebut bisa perlahan diminimalisir yang pada akhirnya dapat menghilangkan kebiasaan prokrastinasi dalam diri seseorang.

Berikut merupakan beberapa cara untuk mengatasi kebiasaan prokrastinasi:

1. Buat rencana dan tujuan

Rencana dan tujuan personal menjadi alat utama dalam mengatasi berbagai persoalan. Rencana dan tujuan personal dapat membantu Anda untuk memahami kemampuan serta skala prioritas yang sebaiknya Anda miliki. Ketika Anda telah mampu membuat dan memiliki sebuah rencana serta tujuan personal, maka Anda mampu meminimalisir hal-hal yang tidak efektif dan kurang diinginkan dalam hidup anda. Rencana dan tujuan personal membantu Anda untuk fokus kepada usaha untuk menggapai mimpi Anda.

2. Buat daftar catatan tugas dan kegiatan

Membuat catatan rencana tugas dan kegiatan jauh-jauh hari dan secara konsisten mampu menghindarkan Anda dari kebiasaan prokrastinasi. Daftar catatan tersebut dapat berperan sebagai acuan dalam bertindak supaya tetap pada jalur yang tepat untuk mencapai sebuah tujuan yang telah ditetapkan. Denan membuat daftar catatan tugas dan kegiatan, Anda dapat merencanakan manajemen waktu yang lebih baik.

3. Selesaikan tugas secara bertahap

Ketika Anda memiliki sebuah tugas yang cukup besar dan kompleks, Anda dapat membuat tugas tersebut menjadi beberapa tahapan. Dengan membaginya kedalam beberapa tahap, Anda dapat dengan mudah menyelesaikan tugas dalam skala yang lebih kecil. Hal tersebut mempermudah Anda untuk dapat mengalokasikan waktu dan tenaga dalam penyelesaian tugas serta mempermudah Anda untuk melihat progress pengerjaan yang telah dan akan dikerjakan.

4. Eliminasi berbagai distraksi yang mungkin terjadi

Ketika ada tahu apa tujuan yang ingin dicapai dan tahu langkah apa yang harus ditempuh, Anda menjadi lebih mudah untuk mengeliminasi berbagai hal yang mampu menjadi distraksi. Distraksi dapat berasal dari dalam dan luar diri.

5. Kenali tanda-tanda prokrastinasi

Perhatikan berbagai sikap, pandangan, dan perilaku yang mencerminkan prokrastinasi. Kesadaran yang lebih awal terhadap tanda-tanda prokrastinasi membuat Anda lebih terhindar untuk terjun kedalam kebiasaan prokrastinasi.

6. Apresiasi diri

Ketika Anda mampu menyelesaikan tugas melalui tahapan-tahapan yang efektif, jangan lupa untuk memberikan apresiasi kepada diri Anda sendiri. Apresiasi dapat menjadi motivasi bagi diri untuk terus berusaha melakukan berbagai tugas dan kegiatan secara tepat waktu tanpa menunda-nunda.

 

 

Aisyah Dian
Aisyah Dian Aisyah Dian - Blogger Indonesia. Contact me : aisyahdianbpn@gmail.com

1 komentar untuk "Lingkaran Hitam Prokrastinasi"

  1. Hal yang paling sering memicu prokrastinasi adalah tidak mencintai apa yang sedang dikerjakannya.

    BalasHapus